senyawa yang dilepaskan selama reaksi alergi. Sebagai antioksidan kuat dapat menetralisir radikal bebas berbahaya dan membantu dalam menetralisir polutan dan racun.
Dengan demikian ia mampu mencegah pembentukan nitrosamin karsinogenik yang berpotensi di perut (karena konsumsi nitrit yang mengandung makanan, seperti daging asap).
Yang penting, vitamin C juga mampu meregenerasi antioksidan lain seperti vitamin E. Vitamin C diperlukan untuk sintesis kolagen, yang intercellular ‘semen’ zat yang memberi struktur otot, pembuluh darah jaringan, tulang, tendon dan ligamen. Karena fungsi-fungsi ini, vitamin C – terutama dalam kombinasi dengan seng – juga penting untuk penyembuhan luka.
Selain itu, vitamin C kontribusi untuk kesehatan gigi dan gusi, mencegah pendarahan dan pendarahan. Hal ini juga meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. vitamin C juga diperlukan untuk metabolisme asam empedu yang mungkin memiliki implikasi untuk tingkat bloodcholesterol dan batu empedu. Selain itu, vitamin C memainkan peran penting dalam sintesis beberapa peptida penting hormon, neurotransmitter dan karnitin.
Vitamin C juga merupakan faktor penting dalam kemampuan mata untuk mengatasi stres oksidatif, dan dapat menunda perkembangan lanjutan yang berkaitan dengan usia degenerasi makula (AMD) dan visi-rugi.
Singkatnya, fungsi utama vitamin C adalah:
Stimulasi kekebalan tubuh
Anti-alergi
Antioksidan
‘Semen’ untuk jaringan ikat
Penyembuhan luka
Kesehatan gigi dan gusi
Penyerapan zat besi
Kesehatan mata